Sabtu, 28 Agustus 2010

RISET KEPERAWATAN 4

BAB IV
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Bab IV ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil kuesioner yang disebarkan kepada 45 orang. Data tersebut merupakan data pokok dimana analisisnya ditunjang oleh data-data sekunder yang analisisnya didapat dari hasil observasi di lapangan dan beberapa sumber pustaka untuk memperkuat dan memperdalam hasil analisis. Data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari dua macam, yaitu data responden dan data penelitian.
Data responden adalah seluruh identitas responden yang dipandang relevan dengan permasalahan yang diidentifikasi. Sedangkan data penelitian adalah sejumlah skor yang diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel penelitian, yaitu variabel Pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan penyakit gastritis di Puskesmas Cimalaka, Variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif.




Data-data responden yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis secara deskriptif. Data lain yang diperoleh dari studi pustaka akan digunakan sebagai data sekunder untuk melengkapi dan mendukung data primer.

4.1 Data Kategori
4.1.1 Kategori per sub variabel
Tabel 4.1
Distribusi frekuensi Pengetahuan Responden Tentang
Pengertian gastritis
No Kategori f %
1 Baik 43 95,56
2 Cukup - -
3 Kurang 2 4,44
Total 45 100
Sumber : Pengolahan data 2010
Tabel diatas menerangkan mengenai pengetahuan mengenai pengertian gastritis. Dari tabel diketahui, ternyata dari 45 responden, 43 responden (95,56%) hampir seluruhnya masuk dalam kategori baik, dan 2 responden (4,44%) sebagian kecil masuk dalam kategori kurang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan mengenai pengertian Gastritis hampir seluruh responden adalah baik.





Tabel 4.2
Distribusi frekuensi Pengetahuan Responden Tentang
Tanda dan gejala gastritis
No Kategori f %
1 Baik 13 28,89
2 Cukup 16 35,56
3 Kurang 16 35,56
Total 45 100
Sumber : Pengolahan data 2010
Tabel diatas menerangkan mengenai pengetahuan mengenai tanda dan gejala gastritis. Dari tabel diketahui, ternyata dari 45 responden, 13 responden (28,89%) hampir setengahnya masuk dalam kategori baik, 16 responden (35,56%) hanpir setengahnya masuk dalam kategori cukup, dan 16 responden (35,56%) hampir setengahnya masuk dalam kategori kurang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan mengenai tanda dan gejala gastritis sebagian besar responden adalah termasuk kategori cukup dan kurang.

Tabel 4.3
Distribusi frekuensi Pengetahuan Responden Tentang
Faktor-faktor pencetus gastritis
No Kategori f %
1 Baik 39 86,67
2 Cukup 6 13,33
3 Kurang - -
Total 45 100
Sumber : Pengolahan data 2010
Tabel diatas menerangkan mengenai pengetahuan mengenai faktor-faktor pencetus gastritis. Dari tabel diketahui, ternyata dari 45 responden, 39 responden (86,67%) hampir seluruhnya masuk dalam kategori baik, dan 6 responden (13,33%) sebagian kecil masuk dalam kategori kurang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan mengenai faktor-faktor pencetus gastritis hampir seluruh responden adalah baik

Tabel 4.4
Distribusi frekuensi Pengetahuan Responden Tentang
Obat-obatan gastritis
No Kategori f %
1 Baik 29 64,44
2 Cukup 10 22,22
3 Kurang 6 13,33
Total 45 100
Sumber : Pengolahan data 2010

Tabel diatas menerangkan mengenai pengetahuan mengenai obat-obatan gastritis. Dari tabel diketahui, ternyata dari 45 responden, 29 responden (64,44%) sebagian besar masuk dalam kategori baik, 10 responden (22,22%) sebagian kecil masuk dalam kategori cukup, dan 6 responden (13,33%) sebagian kecil masuk dalam kategori kurang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan mengenai obat-obatan gastritis sebagian besar responden adalah baik


Tabel 4.5
Distribusi frekuensi Pengetahuan Responden Tentang
Pengetahaun pasien tentang pencegahan kekambuahn penyakit gastritis
No Kategori f %
1 Baik 23 51,11
2 Cukup 14 31,11
3 Kurang 8 17,78
Total 45 100
Sumber : Pengolahan data 2010
Tabel diatas menerangkan mengenai pengetahaun pasien tentang pencegahan kekambuahn penyakit gastritis. Dari tabel diketahui, ternyata dari 60 responden, 23 responden (51,11%) sebagian besar masuk dalam kategori baik, 14 responden (31,11%) hampir setengahnya masuk dalam kategori cukup dan 8 responden (17,78%) hampir setengahnya masuk dalam kategori kurang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuahn penyakit gastritis sebagian besar responden adalah baik

B. Pembahasan
Dilihat dari tabel distribusi frekuensi yang telah dibuat oleh penulis, dapat diketahui bahwa responden yang dapat menjawab kuesioner penelitian tentang pengetahuan pencegahan kekambuhan penyakit gastritis dan yang brobat ke Puskesmas Cimalaka pada bulan Juli 2010, dapat dimasukan kedalam kategori Baik, karena hampir seluruh responden mengetahui tentang pencegahan kekambuhan penyakit gastritis, akan tetapi masih ada responden yang pengetahuannya masih kurang, hal ini dapat diketahui dari soal-soal yang dijawab responden.
Berdasarkan hasil observasi lapangan ditemukan bahwa dari 45 responden, hampir seluruhnya mengatakan mengerti akan pencegahan kekambuhan penyakit gastritis
Pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang pencegahan kekambuhan penyakit gastritis dapat di masukan kedalam kategori baik. Hal ini dilihat dari beberapa responden dapat menjawab dengan benar soal yang berkaitan dengan pengertian gastritis,
Pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang pengertian penyakit Gastritis dapat dimasukan ke dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat bahwa hampir seluruh Responden menjawab benar, (95,56%) masuk dalam kategori baik, dan (4,44%) masuk dalam kategori kurang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan mengenai pengertian penyakit Gastritis hampir seluruh responden adalah baik.
Pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang tanda dan gejala gastritis. Dapat dimasukan kedalam kategori cukup, (28,89%) masuk dalam kategori cukup, (35,56%) masuk dalam kategori kurang, dan (35,56%) masuk dalam kategori baik. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan mengenai tanda dan gejala gastritis sebagian besar responden adalah termasuk dalam kategori cukup dan kurang.
Pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang faktor-faktor pencetus gastritis. Dapat dimasukan kedalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat bahwa hampir seluruh Responden menjawab benar, (86,67%) masuk dalam kategori baik, dan (13,33%) masuk ke dalam kategori kurang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan mengenai faktor-faktor pencetus gastritis hampir seluruh responden adalah baik.
Pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang obat-obatan gastritis. Dapat dimasukan kedalam kategori baik, (64,44%) masuk dalam kategori baik, (22,22%) masuk dalam kategori Cukup, dan (13,33%) masuk dalam kategori kurang. Hal ini mengindikasikan bahwa pengetahuan mengenai obat-obatan gastritis sebagian besar responden adalah baik
Pengetahuan yang dimiliki oleh responden tentang pencegahan kekambuhan penyakit Gastritis. Dapat di masukan ke dalam kategori baik, (51,11%) masuk dalam kategori Baik, (31,11%) masuk kedalam kategori cukup, dan (17,78%) masuk dalam kategori kurang.
Dilihat dari data diatas didapatkan bahwa pengetahuan pasien tentang pencegahan kekambuhan penyakit Gastritis yang termasuk kedalam kategori baik adalah maliputi Pengertian Gastritis, faktor – faktor pencetus Gastritis, dan Obat – obatan Gastritis, sedangkan yang termasuk kedalam kategori kurang adalah meliputi Tanda gejala Gastritis dan Pencegahan kekambuhan Gastritis. Dilihat dari observasi peneliti di lapangan bahwa pasien yang berobat ke Puskesmas Cimalaka yang menderita penyakit Gastritis pengetahuannya masih kurang terutama di tanda gejala penyakit Gastritis dan pencegahan kekambuhan penyakit Gastritis. untuk pengetahuan Tanda gejala penyakit Gastritis pasien masih belum bisa memahaminya dengan benar, sedangkan tanda gejala dari penyakit Gastritis itu sendiri meliputi, Nyeri Epigastrium ( Nyeri Tekan ), Mual dan muntah, Kembung, Anemia, Penggunaan obat – obatan kimia, Nafsu makan hilang, Suhu tubuh meninggi, Nyeri kepala, dari tanda gejala tersebut pasien pernah mengalaminya, tapi oleh pasien di anggap bahwa tanda gejala itu hanya sakit biasa, dan menganggapnya bukan dari tanda gejala penyakit Gastritis, sehingga masih banyak pasien yang mengatakan penyakit Gastritisnya masih sering kambuh.
Sedangkan untuk cara pencegahannya masuk kedalam kategori kurang, karena masih banyak pasien yang belum mengetahui tentang apa saja yang bisa menimbulkan kekambuhan penyakit Gastritis, dan dalam kenyataannya masih banyak pasien yang berprilaku tidak baik, contohnya masih banyak pasien yang mengkonsumsi makanan yang sifatnya pedas dan asam, padahal makanan yang bersifat pedas dan asam dapat merangsang lambung, dan lambung akan teriritasi sehingga menimbulkan kekambuhan penyakit gaastritis, makanan yang pedas dan asam tidak baik untuk di konsumsi oleh penderita Gastritis, penyakit Gastritis akan kambuh lagi apabila mengkonsumsi makanan yang pedas dan asam, walaupun prilaku pasien sudah baik dan sudah mengetahui apa saja yang bisa menimbulkan kekambuhan Gastritis, kalo tidak di terapkan oleh individu maka penyakit gastritis akan kambuh secara terus menerus.
Dilihat dari tabel diatas yang telah dibuat oleh peneliti, dapat diketahui responden yang menjawab keusioner tentang pengetahuan pencegahan kekambuhan yang berobat ke Puskesmas Cimalaka Kabupaten Sumedang dapat dimasukan ke dalam kategori baik, karena hampir seluruhnya responden mengetahui tentang cara bagaimana mencegah kekambuhan penyakit Gastritis, akan tetapi masih ada responden yang pengetahuannya masih kurang. Hal ini menunjukan bahwa meskipun pengetahuannya baik, tetapi tidak menjamin perilaku sesorang atau individu menjadi baik, dalam teori Green yang menyebutkan bahwa bukan pengetahuan saja yag mempengaruhi terbentuknya perilaku tapi meliputi sikap, kepercayaan, jarak tempuh, ketersediaan informasi, ketersediaan lingkungan fisik, undang – undang, sehingga terbentuknya perilaku yang baik, maka dari itu perilaku yang baik akan membentuk suatu pengetahuan yang baik pula, dan hal tersebut harus terwujud dalam pengobatan pencegahan kekambuhan penyakit Gastritis supaya tidak meningkatkan angka kekambuhan pada penderita penyakit Gastritis,
Seseorang yang mempunyai penyakit Gastritis, harus mempunyai perilaku dan pengetahuan yang baik tentang pencegahan kekambuhan penyakit Gastritis, mengerti tentang apa yang harus dilakukan untuk menghindari terjadinya kekambuhan penyakit gastritis, dan mengetahui makanan yang harus di konsumsi sehingga tidak terjadi kekambuhan lagi pada penderita penyakit Gastritis.
Pengetahuan Pasien tentang pencegahan kekambuhan penyakit Gastritis dapat memberikan dampak positif terhadap penderita individu. Dampak positif yang ditimbulkan adalah mengetahui makanan apa yang bisa dikonsumsi oleh penderita penyakit Gastritis, bagaimana cara mengatasi kekambuhan penyakit Gastritis, dan obat apa saja yang bisa mencegah kekambuhan penyakit Gastritis, sehingga akan memberikan efek positif terhadap angka penderita penyakit Gastritis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar